Sabtu, 23 Januari 2010

CTB

URUTAN PENGUJIAN CEMENT TREATED BASE (CTB)

Kombinasi gradasi :

1. Plot gradasi pada spec CTB (usahakan gradasi ideal spec)

2. Dari grafik gradasi berapa persen yang lolos saringan no. 4

(lolos no.4 sebagai pedoman untuk pengujian pemadatan, CBR, dan UCS)

Percobaan Pemadatan Modefied (proctor) :

Contoh ;

Dari analisa saringan misalnya lolos No.4 = 35%

berat bahan proctor 5500g berarti terdiri dari;

35/100 x 5500 = 1925 gram

> no.4 – 3/4" 65/100 x 5500 = 3575 gram

semen 4.5 % 4.5/100 x 5500 = 247.5 gram

a. gunakan mold dengan ukuran 6”

b. gunakan alat penumbuk berat dengan tumbukan 56 x 5 lapis

c. buat proctor + semen dengan variasi persen berat 4%, 4,5%, 5%, 5,5% dan 6%

Pemeriksaan CBR

buat CBR dengan campuran semen pada persen yang sama seperti diatas

5 lapis x 65 tumbukan

5 lapis x 35 tumbukan

5 lapis x 10 tumbukan

ketiga pengujian tersebut dibuat dan di bungkus lap basah (pemeraman) selama 3, 7, 14 dan 28 hari baru direndam 4 hari)

Pengujian kuat tekan (UCS)

buat benda uji kuat tekan (UCS) dengan menggunakan silinder beton dengan variasi semen sama seperti diatas

berat bahan untuk UCS = density x volume mold, masing2 duplo

padatkan dengan pemadat penggetar sebanyak 3 lapis, semua bahan hasil timbangan masuk ke mold, bungkus dengan kantong plastic setelah 24 jam baru dibuka untuk menjaga penguapan kadar air (curing), tes dengan pres beton pada umur 3, 7 14 dan 28 hari ), nilai besaran kuat tekan adalah hasil pres kali kalibrasi dibagi luas mold.

Dari hasil UCS berapa persen diantara penambahan semen yang memenuhi persyaratan spesifikasi (untuk jalan raya) umur 7 hari >78 kg/cm2 atau pada umur 28 hari kuat tekan mencapai 120 kg/cm2.

Catatan :

Dalam percobaan pemadatan dan UCS, buatlah contoh selain dari hasil gradasi yang ada, coba buat dari spesifikasi grading CTB dengan gradasi batas atas dan gradasi batas bawah untuk mencari pembanding mana yang paling baik, pengujian yang lain tetap dilakukan seperti yang disyaratkan dalam spec.

Pelaksanaan dilapangan dalam membuat campuran (mixing) agregat dengan semen dapat menggunakan pembanding bucket louder misalnya; satu bucket sama dengan 1m3 dikali berat isi lepas ketemu berat agregat, kemudian untuk menghitung semen dari berat agregat tadi kalikan persen semen yang diperlukan. Selanjutnya untuk keperluan air dalam campuran pelaksanaan dilapangan misalnya; berat agregat yang dihitung tadi ketemu 1800 kg kali kadar air optimum (8%) ditambah 2% (karena tempatnya terbuka untuk memperhitungkan penguapan) jadi keperluan air campuran = 1800 x 0.10 = 180 kg atau 180 ltr (apabila agregatnya basah perlu diperhitungkan/diketahui kadar airnya) sebagai catatan setelah campuran semen dan agregat homogin baru ditambah air sebesar optimum + 2 %, dari pencampuran hingga penghamparan dilapangan jangan sampai lebih dari 2 jam, lakukan sand cone setelah pemadatan selesai kalau belum >95 % secepatnya dipadatkan lagi, ambil contoh campuran dari truck buat benda uji dilapangan dengan silinder beton, periksa kadar air, lalu berapa berat yang diperlukan untuk volume silinder tersebut, kemudian tumbuk dengan penumbuk bergetar.

Contoh pelaksanaan lapangan.

7 m

200 meter

Misalkan panjang jalan 200 meter, dan lebar jalan 7 meter

Tebal CTB = 20 cm atau 0.2 meter

Density laboratorium = 2.16 t/m3 atau 216 kg/m3

Kadar air opt = 6%

Bj bulk kasar = 2.58

Bj bulk halus = 2.55

Semen yang diperlukan = 4,5 persen

Hitung kebutuhan bahan CTB

200 x 7 x 0.2 x 2.16 = 604,80 ton

Dari hasil perhitungan diatas cari kebutuhan semen

604.8 x 4.5% = 27,216 ton atau 27216 kg

Hitung berapa sak semen ?

27216 : 50 = 544 sak

Pengujian mutu

Bahan CTB yang sudah diaduk (mix) dengan penambahan kadar air optimum + 1 % apabila kondisi bahan mengandung kadar air kurang lebih 1 %, tapi kalau kadar air yang dikandung lebih dari satu persen, penambahan kadar air dilapangan cukup dengan kadar air optimum.

Hitung perkiraan air yang diperlukan 60480 kg (kering)

Misalkan bahan dilapangan kandungan kadar air 2 % harus diperhitungkan dulu

Berat bahan menjadi 60480/102 = 59294,12 kg

Penambahan air optimum 59294,12 x (6%-2%) = 217176,47 cc atau 217,17liter

Pengujian mutu dilapangan

Pada saat selesai pengadukan di AMP ambil contoh bahan untuk pengujian UCS sebanyak 6 silinder (ukuran 6”), tes pada hari ke 3, hari ke 7 dan hari ke 28 masing2 dua contoh.

Berat bahan untuk pengujian UCS dilapangan (AMP)

Tinggi silinder = 30 cm

Diameter = 15.2 cm

volume ( π r2* tinggi) 13.4 x 7.6 x 7.6 x 30 = 5441

berat bahan (density x volume) 2.16 x 5441 = 11753 gr (bahan kering/kadar air 0%)

kalau basah misalkan kandungan kadar air 7%

berat bahan 11753 * 1.07 = 12576 gr

Setelah bahan CTB dipadatkan dilapangan cukup di uji dengan sand cone dan tutup kembali dengan bahan yang telah disiapkan dengan mutu yang sama.

Dari hasil sand cone bahan disaring dengan saringan nomor 4, kemudian gunakan koreksi (berat jenis campuran bulk kasar + halus dan density lab)

Misalkan untuk garis koreksi(density setelah dikoreksi);

Pasing no. 4 = 35% (hasil saringan lab)

Bj bulk campuran 35% x 2.55 + 65% x 2.58 = 2.57 kemudian hubungkan dengan density lab sehingga didapat density pembagi (density koreksi)

3 komentar:

  1. BAGAI MANA CARA MENENTUKAN KADAR SEMEN OPTIMUM

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dengan melakukan percobaan berbagau prosentase kadar semen mas

      Hapus
  2. Jenis Material yang digunakan untuk CTB ada brp
    agregat....

    BalasHapus